Skip to main content

Memahami Lebih Jauh Bisnis Waralaba

Bisnis waralaba merupakan bisnis yang dijalankan oleh individu atau kelompok sebagai pemegang hak, baik dalam bidang usaha barang atau jasa di suatu wilayah tertentu. Si pemilik hak, biasanya disebut franchisor, bisa menjual haknya kepada franchisee dan menerima biaya untuk dukungan berkelanjutan pada akhirnya. Bisnis ini dimulai sekitar 1850-an oleh Isaac Singer. Dari namanya dapat diketahui bahwa ia adalah penemu mesin jahit. Singer mengembangkan bisnis ini untuk kepentingan distribusi mesin temuannya agar dapat dikenal hingga ke luar wilayah geografis. Singer juga mengupayakan pelatihan untuk para calon pengguna mesin dan menjual lisensi atas penemuannya untuk pengusaha di berbagai negara. Bisnisnya pun berkembang dengan pesatnya hingga kita dapat melihat bentuk keberhasilan penemuannya secara langsung, yaitu mesin jahit bermerk Singer. Dari sinilah bisnis waralaba muncul dan kemudian berkembang pesat sehingga menarik untuk dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Bisnis waralaba dibagi menjadi dua jenis, jika dilihat dari sisi lingkup geografis, yaitu lingkup dalam dan luar negeri. Lingkup luar negeri biasanya lebih banyak digemari karena kejelasan sistem, kesan bergengsi, dan penerimaan warga dunia terhadap brandnya. Sementara, jika bisnis tersebut dilakukan di dalam negeri biasanya para pengusahanya cenderung ingin mendapatkan keuntungan secara instan walaupun dengan pengetahuan dan pemahaman terbatas mengenai bisnis tersebut.

Bisnis Waralaba

Memang, melakukan bisnis waralaba biasanya dianggap memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :

  • Memungkinkan tercapainya kesuksesan yang tinggi, sebab bisnisnya bisa diformulasikan tak hanya di satu tempat
  • Citra perusahaan atau brand yang dipakai akan banyak diketahui sehingga menarik konsumen untuk lebih aman dan nyaman untuk membeli barang atau memperoleh jasa karena perusahaan waralaba bisa dipercaya.
  • Perusahaan waralaba akan menyediakan dukungan dan pelatihan ekstensif demi mencapai keberhasilan. 
  • Jangkauan produk atau jasa yang dijual atau ditawarkan akan lebih luas sehingga banyak dikenal di khalayak umum.
  • Penjualan akan meningkat dan menguntungkan franchisee karena mereka tidak akan menyerap biaya.

Akan tetapi, tak hanya menjanjikan kelebihan, ada juga beberapa kerugian yang menjadi konsekuensi terburuk bagi pelaku bisnis waralaba. Kerugian dari menjalankan bisnis waralaba adalah sebagai berikut.

  • Pengusaha waralaba atau franchisor akan membutuhkan franchisee atau pewaralaba dalam mengoperasikan bisnisnya. Pengusaha waralaba haruslah memastikan konsistensi para franchisor ntuk mengikuti manual operasinya.
  • Komitmen franchisor yang lemah dan buruk dalam mendukung franchisee akan berdampak buruk pula pada franchisee. Untuk menghindarinya, perlu diadakan persetujuan dalam bentuk penanda tanganan perjanjian.
  • Implementasinya mahal dan keuntungan franchisee yang terpotong apabila biaya royalti sedang berlangsung.
  • Sulitnya menjaga citra dan layanan yang sudah ditetapkan. Jika hal tersebut tidak berhasil, maka bisnis juga cenderung mengalami kemunduran.

Untuk mengembangkan bisnis waralaba perlu dilakukan beberapa langkah sebelumnya, misalnya memahami lebih jauh kerugian dan keuntungan melakukan bisnis tersebut, serta berkonsultasi mengenai waralaba yang tepat untuk dijalankan. Hal ini sangat penting sebagai bentuk perencanaan matang dalam melakoni sebuah bisnis. Dengan memahami lebih jauh bisnis waralaba dan jenis usaha yang cocok untuk dilakukan, maka pelaku bisnis semacam ini akan mengurangi risiko kegagalan dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, pemahaman akan kelebihan dan kekurangan bisnis akan menjadikan si pengusahanya siap dalam bergelut di dunia bisnis waralaba. Semoga informasi di atas dapat memberikan gambaran bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh dan menekuni bisnis waralaba.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Para Ahli

Di Indonesia istilah kebugaran jasmani sudah umum digunakan di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan pengertian kebugaran jasmani yang tepat adalah sulit, karena kebugaran jasmani merupakan masalah yang komplek. Pengertian kebugaran jasmani yang disampaikan para ahli bermacam-macam, antara ahli yang satu dengan ahli yang lain tidak sama, hal ini dapat kita lihat pendapat masing-masing ahli antara lain: Menurut Kockey dalam Sumarjo (2002 : 43) kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa kelelahan yang berarti dan masih dapat menikmati waktu senggangnya serta dalam keadaan darurat masih mampu melakukan pekerjaan yang tak terduga. Menurut Sadoso Sumosardjuno (1998 : 19) kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan keperluan-keperluan yang mendadak.

Pengertian Finansial dan Perkembangan Berbagai Istilah dari Kata Tersebut dalam Bidang Ekonomi

Mendengar kata finansial, tentunya kita akan berpikir itu adalah istilah dalam bidang ekonomi. Ya, finansial adalah sebuah kata yang sering muncul dalam bidang ekonomi. Finansial berasal dari bahasa Inggris, yakni finance. Mudahnya, finansial juga diartikan sebagai keuangan. Lalu sebenarnya, apa pengertian finansial itu? Mari kita lihat pengertian-pengertian dan pengembangan pemakaian kata finansial dalam bidang ekonomi. Semoga dengan ulasan berikut, Anda bisa mendapatkan pengetahuan baru atau menambah pemahaman Anda tentang ekonomi. Pengertian finansial dapat mencakup beberapa aspek, misalnya ilmu keuangan dan aset lainnya, pengelolaan atau manajemen aset tersebut, dan bagaimana menghitung dan mengatur risiko proyeknya. Finansial berarti mempelajari kemampuan individu, bisnis , dan organisasi untuk mengelola, meningkatkan, mengalokasi, juga menggunakan sumberdaya moneter yang sejalan dengan waktu serta menghitung risiko dan menentukan prospek. Finansial juga dapat berarti admi

Pengertian Industri Secara Luas dan Sempit

Pengertian industri secara luas dapat dikatakan segala kegiatan ekonomi yang bersifat produktif atau menghasilkan keuntungan. Atau bisa disebut juga industri merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah agar bisa mendapatkan keuntungan. Ada pula pengertian industri menurut UU No 5 Tahun 1984 yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi yang dijadikan barang dengan nilai yang lebih tinggi guna bisa mendapatkan keuntungan yang berlebih. Industri juga diartikan kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan perlatan seperti halnya mesin. Untuk produk yang diolah, dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi. Untuk barang konsumsi yaitu barang yang sering digunakan oleh konsumen secara langsung. Contohnya adalah makanan, kain, dan kosmetik. Sedangkan barang produksi adalah barang yang digunakan kembali oleh sebuah pabrik untuk m