Sebagai warga negara yang baik dan mematuhi hukum, sudah menjadi kewajiban bagi setiap warga negara untuk membayar pajak. Pajak terbagi menjadi beberapa bagian penting. Sebagai contoh pajak kepemilikan kendaraan, kepemilikan rumah dan juga pajak penghasilan dari seorang warga negara. Salah satu pajak yang cukup penting dan harus dibayar untuk kelangsungan hidup kita sebagai warga negara yang baik dan taat hukum adalah pajak penghasilan pribadi atau yang biasa dikenal dengan nama PPH 21. Pajak ini merupakan pajak yang harus kita bayar pada negara sebagai tanda ketaatan dan sumbangsih pada negara. Ada beberapa cara dalam perhitungan PPH 21 dan berikut ini adalah beberapa contoh penghitungan yang sesuai dengan undang – undang pajak penghasilan. Tentunya perhitungan ini dikhususkan untuk satu penghasilan saja. Jadi apabila warga memiliki penghasilan lebih dari satu maka perhitungan ini tidak bisa dilakukan. Selanjutnya mari kita bahas perhitungan mengenai PPH 21 sebagai berikut.
Cara pertama atau langkah awal yang perlu kita lakukan dalam perhitungan PPH 21 adalah dengan menghitung penghasilan kotor yang kita dapat setiap. Yang dimaksud dengan penghasilan kotor atau bruto adalah semua penghasilan yang kita terima satu bulan itu. Dan semua itu mencakup gaji pokok yang kita terima, transportasi yang kita terima serta berbagai tunjangan kerja dari gaji yang kita terima. Tentu saja tunjangan itu harus benar – benar ada sebelum bisa dimasukan ke dalam hitungan. Selain tunjangan gaji atau penghasilan bonus, seperti bonus hari raya, bonus lembur dan juga lainnya harus dimasukan untuk menghitung penghasilan kotor yang anda terima setiap bulannya dalam penghasilan anda..
Setelah anda menghitung penghasilan kotor yang anda terima setiap bulannya tahap berikutnya dalam perhitungan PPH 21 yang harus anda lakukan adalah dengan cara menghitung biaya yang anda keluarkan untuk membayar iuran – iuran tertentu seperti iuran jabatan, pensiun dan juga iuran yang lainnya. Salah satu iuran yang cukup penting dan harus dimasukan adalah iuran jabatan. Iuran ini biasanya memakan 4 sampai 5 % dari penghasilan pokok yang anda terima. Oleh karena itu anda cukup menghitungnya sesuai dengan gaji atau penghasilan yang anda dapatkan. Selain itu apabila anda mengikuti jamsostek maka anda juga harus menghitung iuran jamsostek sebagai total pengurangan pada penghasilan kotor anda. setelah anda menghitung totalnya maka kurangi penghasilan kotor yang anda miliki dengan total pengurangan dari iuran – iuran tersebut untuk mendapatkan penghasilan bersih atau netto. Setelah itu langkah keempat adalah dengan mengalikan penghasilan bersih selama setahun. Maksudnya adalah untuk mendapatkan penghasilan bersih anda selama setahun.
Langkah berikutnya di dalam perhitungan PPH 21 adalah dengan cara menghitung penghasilan tidak kena pajak atau yang biasa kita kenal dengan nama PTKP. PTKP ini tergantung dari status seseorang di seperti misalnya apakah sudah memiliki anak sudah kawin atau masih melajang. Setelah anda menghitung PTKP anda tinggal mengurangi penghasilan bersih selama setahun penuh yang tadi telah anda hitung dengan PTKP yang anda miliki. Hasilnya adalah penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak inilah yang dapat anda jadikan patokan sebagai seberapa besar pajak yang harus anda bayar setiap tahunnya. Dengan cara tersebut maka anda bisa dengan mudah menentukan penghasilan yang anda miliki dan berapa besar pajak yang harus dibayar. Semoga metode perhitungan PPH 21 ini bisa membantu anda membayar pajak secara semestinya.
Setelah anda menghitung penghasilan kotor yang anda terima setiap bulannya tahap berikutnya dalam perhitungan PPH 21 yang harus anda lakukan adalah dengan cara menghitung biaya yang anda keluarkan untuk membayar iuran – iuran tertentu seperti iuran jabatan, pensiun dan juga iuran yang lainnya. Salah satu iuran yang cukup penting dan harus dimasukan adalah iuran jabatan. Iuran ini biasanya memakan 4 sampai 5 % dari penghasilan pokok yang anda terima. Oleh karena itu anda cukup menghitungnya sesuai dengan gaji atau penghasilan yang anda dapatkan. Selain itu apabila anda mengikuti jamsostek maka anda juga harus menghitung iuran jamsostek sebagai total pengurangan pada penghasilan kotor anda. setelah anda menghitung totalnya maka kurangi penghasilan kotor yang anda miliki dengan total pengurangan dari iuran – iuran tersebut untuk mendapatkan penghasilan bersih atau netto. Setelah itu langkah keempat adalah dengan mengalikan penghasilan bersih selama setahun. Maksudnya adalah untuk mendapatkan penghasilan bersih anda selama setahun.
Langkah berikutnya di dalam perhitungan PPH 21 adalah dengan cara menghitung penghasilan tidak kena pajak atau yang biasa kita kenal dengan nama PTKP. PTKP ini tergantung dari status seseorang di seperti misalnya apakah sudah memiliki anak sudah kawin atau masih melajang. Setelah anda menghitung PTKP anda tinggal mengurangi penghasilan bersih selama setahun penuh yang tadi telah anda hitung dengan PTKP yang anda miliki. Hasilnya adalah penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak inilah yang dapat anda jadikan patokan sebagai seberapa besar pajak yang harus anda bayar setiap tahunnya. Dengan cara tersebut maka anda bisa dengan mudah menentukan penghasilan yang anda miliki dan berapa besar pajak yang harus dibayar. Semoga metode perhitungan PPH 21 ini bisa membantu anda membayar pajak secara semestinya.
Comments
Post a Comment